WHAT'S NEW?
Loading...

Hati-hati!! Tas Belanja Ternyata Bisa Sebarkan Virus

Tas Belanja Ternyata Bisa Sebarkan Virus  

Untuk mengurangi sampah plastik, pemakaian tas belanja yang dapat dipakai berkali-kali dianjurkan sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai. Namun tas belanja ternyata juga memiliki efek buruk: dapat menyebarkan penyakit.

Ancaman penyakit dari tas belanja itu terungkap dalam penelitian terhadap kasus penularan kuman sakit perut di antara sejumlah remaja putri yang tengah mengikuti pertandingan sepak bola di Washington, Amerika Serikat. Tas itu disimpan dalam kamar mandi hotel yang menjadi tempat menginap gadis yang sakit perut. Keesokan harinya, remaja yang sakit itu pulang. Tas di kamar mandi kemudian digunakan untuk mengantarkan kue bagi tim sepak bola.

Setelah memeriksa tas itu, peneliti menemukan jejak norovirus, kuman yang paling sering menyebabkan penyakit karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar di Amerika. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa norovirus dapat menyebar lewat udara. Peneliti dari Oregon Health and Science University, Kimberly Repp, mengatakan temuan ini menyoroti bagaimana obyek mati dapat berperan menyebarkan norovirus. "Ketika seseorang sakit, kita jangan beranggapan mengelap toilet saja sudah cukup. Kita harus membersihkan semua benda yang ada di ruangan itu," kata Repp.

Ketika seorang anggota tim sepak bola sakit, partikel virus dalam muntahan dan fesesnya menyebar ke udara dan menempel pada obyek dalam kamar mandi, termasuk tas belanja itu. Proses penyebaran virus ke udara dapat menyebabkan masalah dalam ruang tertutup, seperti kapal pesiar dan panti jompo. "Virus dapat menyebar ke udara, meski toilet telah dibilas," ujar Repp.

Dalam Journal of Infectious Diseases, peneliti juga menekankan bahaya tas belanja yang dipakai berkali-kali. Padahal tas seperti itu bisa saja terkontaminasi kuman dari daging mentah yang ditaruh di dalamnya.

"Kita jarang membersihkan tas belanja," katanya. "Seharusnya kita membersihkan tas belanja jika kotor, sama seperti kita mencuci baju ketika kotor." 

Tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar

Author & Editor

Author & Editor
Satrio Muhammad